BAB 2 : AYAH, BUNDA, AYOO KENALI MASALAHmu !
عرفت الشر لا للشر لكن لتوقيه …ومن لا يعرف الشر من الخير يقع فيه
Aku mengetahui kejelekan bukan untuk melaksanakannya, akan tetapi untuk berhati-hati darinya. Dan siapa yang tidak mampu membedakan kejelekan dari kebenaran dia akan terjerumus padanya (kejelekan tersebut).
Masalah sosial merupakan fenomena yang terdapat dan tak terlepaskan pada masayarakat dimanapun juga mereka berada. Selama manusia mengalami perubahan maka selama itu pula masyarakat terus mengalami perubahan, dengan demikian masalah sosial akan terus muncul tanpa bisa dihindari dan akan terus mempengaruhi dimensi kehidupan seseorang.Kemiskinan, kenakalan remaja, disorganisasi keluarga merupakan masalah-masalah yang biasa terjadi dan dapat ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari saat ini.
Masalah sosial ini penting untuk dipelajari dan diketahui, terutama oleh kita para orang tua, para guru dan oleh mereka yang secara langsung berhubungan dengan aktivitas-aktivitas sosial, serta pengambil kebijakan startegis, hal ini memungkinkan bagi mereka untuk menentukan sikap terbaik dan jalan keluar dari berbagai masalah sosial yang dihadapi, antara lain :
- Kemiskinan merupakan keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri berdasarkan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga mental serta fisiknya dalam kelompok tersebut. Berdasarkan sejarah, keadaan kaya dan miskin bukan merupakan masalah sosial sampai ketika perdagangan mulai berkembang secara pesat dan memunculkan nilai-nilai baru. Melalui perkembangan perdagangan Internasional dan diterapkannya taraf kehidupan tertentu sebagai kebiasaan masyarakat, kemiskinan muncul sebagai masalah sosial. Keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Selama periode Maret 2014 –Maret 2015, penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah 0,14 juta orang, sementaara di daerah peesaan bertambah 0,17 juta orang.[1]
GRAFIK 1
GRAFIK ANGKA KEMISKINAN DI INDONESIA[2]
- Kejahatan baik individu maupun terorgansir (teroris), Sosiologi bependapat bahwa kejahatan timbul karena kondisi dan proses sosial yang sama, tetapi menimbulkan perilaku sosial yang berbeda. Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, asosiasi diferensial, kompensasi, identifikasi, konsepsi diri, serta kekecewaan yang agresif. Perilaku jahat dipelajari melalui pergaulan dekat dengan pelaku kejahatan sebelumnya. H. Sutherland menyebutnya sebagai proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut adalah akibat dari interaksi dengan pola perilaku jahat. Kejahatan juga dapat dipicu oleh pola hidup konsumtif yang tidak diimbangi dengan produktivitas. Kerja keras, kejujuran, dan kemandirian perlu dikembangkan dalam bermasyarakat agar kejahatan dapat dicegah. Donald R. Gressey dalam Soekanto “Kejahatan disebabkan karena kondisi-kondisi dan proses-proses sosial yang sama, yang menghasilkan perilaku-perilaku sosial lainnya.[3]
GRAFIK 2
GRAFIK ANGKA KEJAHATAN DI INDONESIA[4]
- Disorganisasi Keluarga, adalah perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban sesuai dengan peran-peran sosialnya. Keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar nikah, buruknya komunikasi antar keluarga, perceraian, serta terganggunya mental salah seorang anggota keluarga merupakan bagian dari pemicu disorganisasi keluarga.. William.J.Doode dalam soekamto menyebutkan berbagai bentuk disintegrasi keluarga antata lain adalah:
- Unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar pernikahan.
- Disorganisasi keluarga karena putusnya perkawinan sebab perceraian, perpisahan meja dan tempat tidur, dan seterusnya.
- Adanya kekurangan dalam keluraga tersebut, yaitu dalam hal komunikasi antara anggota-anggotanya.
- Krisis keluarga, karena salah satu yang bertindak sebagai kepala keluarga, di luar kemampuannaya sendiri meninggalkan rumah tangga, mungki karena meninggal dunia, dihukum, atau karena peperangan.
- Krisis keluarga karena faktor internal, misal karena terganggu keseimbangan jiwa salah satu anggota keluarga
- Minimnya Hidup Keberagamaan, sesungguhnya dampak minimnya pengetahuan keberagamaan dan aktivitas keberagamaan seseorang memunculkan potensi besar dalam menimbulkan problem sosial dan rumah tangga, Al Qur’an dan As Sunnah tidak menjadi lentera penerang dalam mengarungi kehidupan yang cukup komplek,keyakinan, etika dan norma agama tidak cukup kuat menjadi pondasi yang mampu menahan berbagai hal yang didapati dalam kehidupan ini, demikianlah mereka sudah tidak berada dalam fitrah Allah,
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, (QS. Rum : 30)
Mereka yang berjalan sesuai dengan fitrah Allah, menjadikan Al Qur’an dan As Sunnah sebagai pelita, sehingga tercegah dan terhalang dari gelapnya menghadapi berbagai problematika hidup.
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ
Allah berfirman: “Turunlah kamu berdua (Adam dan Iblis) dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka, jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thâhâ 123-124)
Mereka yang berjalan sesuai fitrah Allah Ta’alaa, tentu menjalani kehidupan sesuai dengan sistem keyakinan, norma, dan etika, sehingga potensi-potensi munculnya masalah dapat tereliminasi. Ia berjalan diatas cahaya karena tampak jelas baginya aturan-aturan Allah.
الْحَلَالُ بَيِّنٌ وَالْحَرَامُ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ
Sesungguhnya perkara halal itu sudah jelas dan perkara haram itu sudah jelas. Dan di antara keduanya ada perkara-perkara yang samar.[5]
REFLEKSI DIRI
Bagi seorang muslim, ujian merupakan bagian yang tak lepas dari kehidupan, karena mereka mengetahui bahwa Allah Ta’alaa berfirman : الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ “ Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk :2) Dan Allah Ta’alaa juga berfiman : فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-‘Ankabuut :2-3) Ayah – bunda, Apakah pernah melihat, mendengar, dan bahkan mengalami ragam problem diatas ?
Jika pernah, maka tahap pertama yang dapat kita lakukan minta tolong kepada Allah Ta’alaa melalui sabar dan shalat. |
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS. Al Baqarah : 155) وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Lalu hal apa lagi yang dapat kita lakukan selain minta tolong kepada Allah Ta’alaa melalui sabar dan sholat ?
|
[1] Badan Pusat Statistik, Penghitungan Dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia Tahun 2015, Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2015, hal. 27.
[2] https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/18/110300865/angka-kemiskinan-indonesia-naik-ini-data-per-provinsi?page=all
[3] Soerjono Soekanto dan Budi Sulistyowatil, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015, cet.47, hal. 321.
[4] https://data.tempo.co/read/253/jumlah-kejahatan-tindak-pidana-di-indonesia-setiap-tahun
[5] HR. Bukhari, No. 2051